Jumat, 28 November 2014

Behind The Scenes by Nick wohite

Genre :  Romance, Drama, fanfic

Type : Oneshoot
rating: PG 15
Author : Nick White
Cover: Nick White
Warning: Typo!

Cast : Choi Minho and Park Jiyeon [ Minji Fanfic ]

Disclaimer: story by me and the cast belong to GOD 
Copyright © 2014
DON'T PLAGIAT!!!
.
.
.
Setting? Palsu? Tipuan? Pembohongan publik?
Satu kalimat yang merangkum semua kata diatas, skandal buatan! Tak sedikit acktris dan acktor bahkan penyanyi juga melakukan skenario didepan publik untuk meningkatkan ranking atau popularitas individu baik bersama.
Salah satu selebriti yang melakukan skenario, Park Jiyeon dan Choi Minho.
.
.
CHOI MINHO: HARUS BERUSAHA KERAS KARENA RATING DRAMA "DOKTER BAIK" HANYA 8%


PARK JIYEON AKAN MENGELUARKAN DEBUT PERTAMANYA


Hot New! MINHO SHINEE TERTANGKAP BERKENCAN DENGAN JIYEON T-ARA!
JIYEON T-ARA DAN MINHO BERPELUKAN DI RESTAURANT!
AKHIRNYA PIHAK SM TELAH MENGKOMFIRMASI!
MINHO DAN JIYEON SUDAH BERHUBUNGAN SELAMA SEBULAN LEBIH

Artikel mengenai mereka pun muncul pesat, beranak pinak bahkan menjadi trending topic dan berada diposisi nomor satu dalam pencarian web.
.
.
.
.
.
Sebelumnya!

Jiyeon magnae T-ara menghadiri variety show bersama Luna f(x), dan UI. Variety show bernama Lets Play! Yang ber-MC kan Yoo Jae Suk dan Kwon Yoon Hee.

Diujung acara MC menanyakan pertanyaan terakhir mereka pada bintang tamu.

"UI-ssi pada album anda yang baru saja keluar, apakah anda mengalami perubahan dalam image anda?" tanya Jae Suk.

"Nde, sangat berbeda dari image saya yang dulu. Dulu menggunakan konsep yeoja yang sedang merasakan cinta pertamanya. Dan sekarang album pertama saya menceritakan yeoja yang menawan dan dewasa. Banyak hal baru yang perlu saya lakukan hehehe,"

"Bagaimana dengan Luna-ssi,"

"Tentu saja saya akan berubah lebih baik dan berbeda," tanggap Yoon Hee.

"Luna-ssi memang terlihat berbeda saat pertama anda datang kemari, lebih leluasa,"

"Sekarang saya mampu beradaptasi, dulu saya masih canggung tidak tau berbuat apa karena takut salah,"

"Tapi sekarang mulai ada perkembangan," puji Jae Suk.

"Nde, kamsahamnida,"

"Jiyeon-ssi setelah berita mengenai permasalah pada T-ara, anda terlihat paling banyak perubahannya," ujar Jae Suk penasaran.


"Nde, saya dulu ceria tapi sekarang saya lebih pendiam dari biasanya,"

"Pasti anda mengalami hari yang berat," ujar Jae Suk cemas.

"Tentu saja, berita itu marak sekali-bukan main. Bagaimana anda dapat melewatinya?" Yoon Hee serius.

"Saya dan member T-ara vakum selama berbulan-bulan, kita takut pergi kemana-mana. Karena setiap gerak gerik kita diawasi. Kami habiskan waktu kita di asrama latihan keras untuk para fans setia kami, berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka. Kita juga mengintropeksi diri kita masing-masing agar tak terjadi kesalah pahaman lagi,"

"Auuh pasti kalian sangat kelelahan karenanya," ujar Jae Suk cemas.

"Nde tapi sekarang kita sudah lebih baik,"

"Saya sangat salut dengan kegigihan kalian, semoga kalian tetap bersemangat," dukung Jae Suk.

"Anda sangat mendukung Jiyeon-ssi,"

"Tentu saja, dia hoobae yang sudah saya anggap adik, begitu juga Luna-ssi dan IU-ssi,"

"kita lihat kalian semua menjadi wanita dewasa, tipe ideal namja anda siapa? Dimulai dari IU-ssi,"
"Tipe ideal saya, Jae Suk-ssi,"

"Waeyo," Tanya Yoon Hee.

"Saya mengagumi sosok Jae Suk-ssi,"

"Aiuuh gomawoyo,"

"Luna-ssi?"
"Doojoon Beast,"
"Jiyeon-ssi,"

"Tipe ideal saya Lee Chun Hee,"

Pertanyaan pun sudah mereka jawab, akhir acara mereka berpamitan dengan MC dan penonton.
Jiyeon berpamitan dengan UI dan Luna, mereka berdua teman akrab Jiyeon. Terutama Luna teman Jiyeon satu sekolah.

Hanya mereka berdua mempercayai Jiyeon, Jiyeon tidak tau harus bagaimana untuk menumbuhkan kepercayaan orang lain. Karena kesalahpahaman antar dia dan masyarakat semakin dibesar-besarkan.
.
.



.
Sejak insiden keluarnya "member" T-ara banyak anti fans yang memas-manasi dengan mengumpulkan fakta yang kebenaran tidak nyata. Karena ulah pihak lain, kesalahpahaman menjadi-jadi.
Tak sedikit masyarakat yang mempercayai bualan yang dibuat oleh anti fans. Tapi bisa apa T-ara, jika membela kondisi mereka akan semakin parah.

Jika mereka orang biasa, pertengkaran mereka layaknya pertengkaran antara yeoja atau teman yang sudah akrab. Tapi kenyataan mereka adalah penyanyi yang memiliki fans, setiap gerak-gerik mereka bisa jadi point bagus atau bisa jadi mala bahaya.

Sayangnya manusia lebih mempercayai kebohongan dari orang lain daripada fakta yang dituturkan oleh pihak yang bersangkutan. Itu lah sikap manusia yang tak bisa dibenahi. Tapi jika mereka bertukar posisi, apa para masyarakat jerah dihujat hingga sadar perlakuan mereka terlalu berlebihan.
Sudah satu tahun vakum, sekarang baik T-ara dan fans memulai dari bawah.

Jiyeon member yang sejak debut sering terlibat dengan anti fans, dimulai dengan fans Kim Tae Hee yang tidak terima jika Jiyeon mendapatkan julukan "Little Kim Tae Hee". CEO yang sengaja mengunggah foto Jiyeon bersama Tae Hee dengan judul artikel mengenai kemiripan mereka, CEO yang awalnya mengharapkan hasil baik tetapi ia tidak menyangka posting yang ia buat mendapat respon negatif.

Dan banyak lagi yang paling parah saat keluarnya satu member.  Jiyeon semakin banyak memiliki anti fans.

Jiyeon akhirnya bangkit untuk fans, sedikit demi sedikit kesalah pahaman antar netizen mulai mengikis. Dukungan dari fans setianya mampu mendongkrak semangatnya.

Kini Jiyeon diusia mudanya melakukan debut solo, member lain berumur 30 bahkan lebih maka tidak mungkin mereka akan terus bergrup. Setiap member pasti akan merujuk bidang lain termasuk bidang pertelevisian, drama. Dan T-ara semua membernya penyanyi sekaligus aktris.

Pada pra debutnya, Jiyeon melakukan promosi di salah satu channel TV bersama Ji Eun dan Luna.
Akhir acara Jiyeon buru-buru kembali untuk melakukan latihan lagi. Sebenarnya ia masih ingin  melepas rindu bersama temannya.

Jiyeon sekarang termenung didalam mobil, ia memikirkan pertanyaan MC tadi tentang skandal yang membuat hidupnya dan para eunni terpuruk. Jika ada yang menyinggung skandal itu Jiyeon langsung drop.

Manager Jiyeon melihat dari kaca, ia sudah menduga Jiyeon akan murung.  Manager sudah mengenalnya dengan baik, jika Jiyeon dalam suasana baik pasti ia akan banyak bicara. Kali ini begitu sunyi.

"Jiyeon-ah, gwenchana?" ucapan manager Jiyeon penuh kekawatiran. Ia sambil melihat kaca, memeriksa keadaan Jiyeon.

"Gwenchana, oppa," sahutnya lirih. Jiyeon melihat luar kaca jendela mobil. Manatapi setiap lampu jalanan.

"Apa kamu masih memikirkan pertanyaan tadi?"

Jiyeon hanya diam, matanya mulai berkaca-kaca.

"Sudahlah jangan bersedih," manager kembali memeriksa Jiyeon lewat kaca.
"Mollayo oppa..." sekarang Jiyeon menitikkan airmata.

"Uljima, jangan membebani diri dengan masa lalu. Jika kamu terus terpuruk, kamu tidak bisa maju atau menjadi lebih baik. Biarkan mereka beranggapan buruk tentang mu karena mereka tidak tau sebenarnya yang terjadi. Hanya kamu, eunni mu dan keluarga CCM yang tau. Kalian harus saling melindungi!"

Jiyeon mencerna semua ucapan manager-nya dan dia benar. Untuk apa Jiyeon memperdulikan mereka yang tidak tau apa-apa, Jiyeon menyimpulkan ia akan sedih jika anti fan tau kebenarannya tapi tetap menghujam. Perasaan Jiyeon sedikit lega.

"Gomawoyo oppa," Jiyeon menyeka airmatanya.

"Senyum ok!"

"Hmn" Jiyeon mulai tersenyum.

"Hari ini kamu tidak usah latihan, oppa traktir kamu makan,"

"Jinjja! Gomawo oppa!" ujarnya senang.

.
.
.
Usai sutting drama terbarunya, Choi Minho melepas lelah dengan duduk ditempat yang sudah disediakan khusus untuknya. Minho meminum minuman yang manager berikan, Minho mulai membuka pada pencarian internet. Ia melihat artikel tentang dirinya.

CHOI MINHO: HARUS BERUSAHA KERAS KARENA RATING DRAMA "DOKTER BAIK" HANYA 8%

Kepalanya terasa pusing membaca kalimat artikel yang berlebihan.
"Apa maksudnya ini!?"

"Drama kali ini tidak mendapat respon lebih dari masyarakat," jelas manager-nya.

"Yang benar saja 8%, mereka tidak bisa menilai tayangan bermutu," gerutu Minho.

Minho melempar iPhone pada manager, beruntung ponsel mahal itu tertangkap. Minho menghela nafa dalam untuk menenangkan dirinya.

Baru kali ini Minho mendapatkan rating paling rendah dari drama sebelumnya, jelas saja membuat Minho frustasi. Ia sudah keras dan yakin akan banyak orang yang melihat, kenyataan nasip berkata lain. Sekarang drama yang diperankan oleh Minho terancam tamat. Sebenarnya drama ini adalah harap Minho untuk sukses dalam bidang aktor.

"Masih ada jadwal, hyung?"

"Tidak, hari ini sudah selesai," jawabnya sambil memeriksa kembali jadwal Minho.

Minho beranjak dari tempat duduknya sambil memakai blazer lalu memasang masker mulut dan menggunakan kacamata. Ia berencana pergi kesuatu tempat untuk merenggangkan urat kepala sambil menenangkan diri.

"Mau kemana?" tanya manager yang masih diam ditempat.

"Aku pergi dulu, jangan ikuti aku. Pulang dengan naik taksi," ujarnya dalam keadaan berjalan.
"Bagaimana jika kamu bertemu sasaeng fans?"

"Ini tengah malam,"

"Wartawan?"

"Tenang saja, pasti tidak ada yang mengenali ku,"
.
.
.
Sisi lain Seyoung yeoja yang bergelut dibidang drama mengalami krisis, saat ini Seyoung menjadi berita panas di Korea maupun negara luar. Ada pihak yang tak bertanggungjawab mengugah video porno Seyoung, tentu pelakunya bukan Seyoung. Video itu adalah hasil edit orang lain tapi masalahnya adalah wartawan dan netizens.

Mau itu asli atau buka mereka tetap saja memperbincangkan bahkan menghujam habis-habisan.
Seyoung terpaksa harus berdiam diri di apartemennya, dan harus menahan lapar menunggu mereka pergi. Seyoung menangsi meratapi nasipnya, matanya sampai sembap.  Ia tak tau harus bagaimana selain diam. Ia berharap management-nya dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat.
Seyoung menepati urutan pertama dalam pencarian di internet, video editan terus naik jumlah penontonnya bahkam melampaui 1 juta viewer.

Dan Minho pria yang diam-diam mencintai Seyoung belum melihat kabar ini, karena berita Seyoung muncul setelah Minho keluar dan sedang mengemudikan mobil menuju sebuah cafe.
Setiba di cafe, Minho dan penyamarannya berhasil masuk tanpa dicurigai oleh pengunjung. Beruntung cafe yang ia datangi sepi hanya ada penjual dan tiga orang pembeli.

Minho langsung duduk, ia melepas semua penatnya sambil mendengarkan lagu yang dimainkan di cafe.
Lagu itu berjudul "Friday-IU".

Minho melepas kaca matanya dan maskernya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu ia letakan di meja sebelumnya ada pesan masuk. Minho membuka pesan masuk itu, dan pesanan itu berjumlah 3. Dari manager, satunya dari Lee Tae Min dan terakhir dari Hyun Woo.
Pesan pertama yang ia buka dari manager.

0; manager...
Minho-ya jangan buka internet dulu, ok!
Dan Minho pun membalasnya.

0; Minho
Tidak akan pernah!
Iya Minho hari ini mengunci niatnya untuk membuka internet karena kesal dengan artikel tentang dramanya, 8%, yang benar saja!

0; Taemin...
Hyung kau dimana, pulang kedrom sekarang...
Jangan buka internet...

Minho mendadak emosi di ingatkan tentang drama. Minho berpikir, seharusnya mereka tidak usah mengkawatirkan jika Minho kecewa atau sedih mendapatkan 8% dengan melihat internet. Minho sangat benci dikasihani.

0; Minho hyung..
Ya! Apa aku terlihat menyedihkan! Aku bisa mengangkat drama itu menjadi 15% bahkan 50%!

0; Hyun Woo..
Kau dimana? Aku akan kesanan... jangan sentuh ponsel mu setelah baca pesan ku... tunggu aku kesana..

0; Minho..
Aku di cafe yang tidak jauh dari lokasi sutting... aku tunggu. ..

Setelah membalas pesan Hyun Woo, Minho benar benar meletakkan ponselnya di meja dan membaca majalah hingga menutupi raut wajahnya. Majalah itu edisi kemarin.

Tiba-tiba ada seseorang meletkan dua coffe dan beberapa cemilan di meja Minho. Minho dengan percaya diri mengambil minuman itu lalu meminumnya. Ia mengira minuman itu dipesan kan oleh penggemarnya.

"Gomawo," ujarnya santai sambil menikmati coffe dan membaca majalah, tanpa melirik siapa yang membawakannya minuman.

Jumlah orang itu ada dua, satu yeoja dan satu namja. Dan mereka bukan fans Minho melainkan Jiyeon dan manager-nya.

Jiyeon dan manager-nya lebih dulu memesan tempat yang ditempati oleh Minho. Saat Jiyeon kembali dari kamar mandi ia mengira namja yang membaca majalah manager-nya, dugaannya salah, manager-nya baru selesai memasan dan menaruh pesanan mereka di meja.

Jiyeon memberi tatapan pada manager yang mengisyaratkan 'siapa dia?' Lalu manager-nya membalas isyarat Jiyeon dengan gesture menggelengkan kepala 'tidak tau siapa'.
Yang paling mengejutkan minuman mereka di minum Minho tanpa rasa bersalah.
Manager Jiyeon mengambil tindakan.

"Chogeiyo, itu minuman saya," ujar manager halus.

"Nde, saya tau minuman ini dari anda. Saya akan mengingat kebaikan anda," ujar Minho percaya diri.

Minho masih mengagap jika yang berbicara padanya adalah fans yang lagi memberitau Minho jika yang membelikan minuman mau di ingat, simpul Minho.
Manager Jiyeon tak habis pikir ada orang yang begitu percaya diri bukan main.

"Bukan, maksud saya, minuman itu milik saya," ujar manager menahan emosi.

"Iya saya tau, gomawo," dan Minho masih tidak bisa mengalahkan rasa percaya dirinya.

"Yak! Neo ma! Aku beli untuk diri ku sendiri bukan untuk mu," emosi manager Jiyeon pun meledak.

Minho pun melirik keatas melihat siapa yang berbicara, lalu mengintip kedepan. Jiyeon! Ia mengenali Jiyeon. Tentu saja, sebelum debut Jiyeon sudah dekat dengan SHInee, apalagi dengan Minho.
Akhirnya Minho sadar jika minuman yang barusan ia minum bukan dari fans. Tapi yang masih membingungkan, kenapa manager Jiyeon menaruh minuman dimejanya?

"Akh jwosonghamnida...." ujarnya terbata-bata.

Manager Jiyeon terkejut orang yang duduk dimeja mereka adalah Minho.
"Okh Choi Minho!?" manager terkejut.


"Minho oppa?" begitu juga Jiyeon.

"Oh kalian, sedang apa kalian disini." ujar Minho, ia masih menutupi mulutnya dengan majalah. Minho takut ada wartawan melihatnya dengan Jiyeon lalu menyebar rumor dating!


"Aku dan oppa sedang beristirahat, oppa bukannya sutting drama?"

"Sutting-nya sudah selesai," ujar Minho hati-hati.
Minho kembali menoleh kearah manager Jiyeon.

"Tadi, soal minuman, aku tidak tau kalau minuman hyung. Aku kira dari fans, mianhae,"
"Ah gwenchana, lagi pula kamu tidak tau,"

Minho mangguk-mangguk sambil menutupi mulutnya dengan majalah.

"Jadi kenapa kalian menghampiri aku?" tanya Minho heran.

"Meja ini sudah kami pesan," jelas Jiyeon sambil menunjukkan nomor dan tanda "sudah dipesan" diatas meja.

"Aaa~ aku tidak melihatnya, jeongmal mianhaeyo," Minho menunduk kepala.

"Gwenchana, kamu boleh duduk disini. Aku akan memesan minuman lagi untuk ku, yang kamu minum ambilah,"

Manager meninggalkan Jiyeon dan Minho. Jiyeon pun duduk menghadap Minho,  suasana menjadi canggung apalagi setelah insiden yang menimpa Jiyeon. Banyak orang sikapnya berubah padanya termasuk Minho.

Dan Minho takut jika ada yang melihat dia dengan Jiyeon satu meja.
"Hmnn... " Minho berdengung.

Jiyeon memankan jari, mencari kesibukan sendiri.

"Gimana kabar mu?" tanya Minho basa basi.

"Baik, oppa bagaimana?"

"Sama baiknya,"

Dan kembali canggung...
Manager akhirnya datang membawa minumannya. Ia duduk diantara Jiyeon dan Minho.

"Minho, kau tidak  minum," tanya manager.
"Nde,"

Dan Minho tidak meminumnya.

"Ahh aku tau, kau takut jika ada wartawan," tebak manager.

"Kalau begitu berikan majalah oppa padaku, giliran aku yang menutup muka,"  ujar Jiyeon kawatir.

"Tidak usah, mana mungkin wartawan ada di jam ini. Aku terkena flu, jadi aku menutupi muka," ujar Minho hati-hati.

"Pasti melelahkan sutting dari pagi sampai malam," tanggapan Jiyeon.

"Geure, kamu juga pernah waktu sutting drama dreamer, kamu sakit flu parah,"

"Coba minum ini oppa," Jiyeon memberikan sebuah ramuan herbal alias jamunya orang Korea.
Minho menerima jamu itu.

"Gomawo," ujar Minho.

"Minho oppa, drama oppa bagus sekali. Aku tidak pernah absen menontonnya, tapi sayang," sebelum Jiyeon melanjutkan kalimatnya, Minho menyela.

"Aa iya drama, jangan bicarakan drama. Oppa sedang tidak sehat," Minho sama sekali tidak mau membahas kegagalannya yang memalukan.

"Aku dengar kau sedang mengeluarkan mini album sebagai soloist," Minho mengalihkan pembicaraan.
"Nde, dalam proses," ujar Jiyeon senang karena masih ada yang memperhatikannya.

"Sukses buat kamu,"


"Gomawo oppa,"
"Heol daebak!" Manager Jiyeon terkejut.

Saat Jiyeon dan Minho berbincang, manager Jiyeon membuka internet. Sebenarnya ia ingin melihat berita tentang Jiyeon tapi ia melihat ada berita baru paling banyak viewer.

Yaitu artikel tentang beredarnya video porno Seyoung.
"Ada apa oppa," tanya Jiyeon penasaran.

"Igeo," manager-nya memperlihatkan smartphone, Jiyeon membaca judul artikel yang menjadi pencarian terbanyak.

"Omo!" Jiyeon benar-benar terkejut.

Kini Minho jadi penasaran.

"Apa?" tanya Minho.

Jiyeon memberikan ponsel pada Minho.
Betapa terkejutnya Minho melihat artikel Seyoung tentang video porno, bahkan video porno itu sampai 1.5 juta viewer.

Amarah Minho gas sampai keubun, matanya membelalak, ia langsung pergi menuju apartemen Seyoung. Minho ingin menenangkan hati Seyoung, seakan Minho merasakan tekanan batin Seyoung.
"Oppa?!" ucap Jiyeon yang heran kenapa Minho lari dengan kecepatan tinggi.

Jiyeon membiarkan Minho, Jiyeon sadar ia tidak punya hak mencampuri urusan Minho.
Jiyeon melihat ponsel Minho tertinggal, Jiyeon langsung mengambil ponsel Minho. Jiyeon ingin mengembalikan ponsel Minho tapi Minho sudah pergi dengan mobil. Jiyeon melihat dari luar jendela.

Jiyeon kembali duduk tak lama kemudian Hyun Woo datang, Jiyeon melihatnya. Hyun Woo kebingungan mencari Minho. Akhirnya Hyun Woon mendapati Jiyeon. Hyun Woo menghampirinya.

"Jiyeon kau lihat Minho," ujar Hyun Woo panik.
"Iya, Minho oppa baru saja pergi,"

"Pergi kemana,"

"Aku tidak tau, dia lari setelah lihat artikel di internet,"

Hyun Woo pun semakin panik, padahal ia sudah memberitau agar tidak membuka internet.
"Ponsel Min-" belum selesai bicara, Hyun Woo juga langsung pergi.

Jiyeon dan manager-nya hanya bisa penasaran dan heran.
.


.
.
Minho sampai di apartemen Seyoung, Minho keluar dari mobil lalu menggunakan lift, Hyun Woo sempat melihat minho yang menggunakan lift. Sayang Hyun Woo terlambat  mengejar Minho,  alhasil dia menunggu lift sebelah yang baru saja terbuka.

Hyun Woo berharap dia bisa mengejar Minho sebelum tertangkap wartawan, dan membuat keadaan semakin runyam.

Lantai 11, Minho sampai lebih dulu. Minho tanpa pikir panjang keluar dari lift memuju kamar Seyoung.
Ia sama sekali tak menghiraukan wartawan yang jumlahnya bukan main, siap menunggu Seyoung keluar.

Baru 5 langkah yang Minho ambil, Hyun Woo yang berada dalam lift lain langsung menyergap Minho masuk kedalam lift. Minho terkejut dan marah. Hyun Woo tak memperdulikan Minho, ia langsung menutup pintu lift membawa Minho kembali.

Hyun Woo memaksa Minho memasuki mobilnya dan Hyun Woo memgantar pulang ke asrama SHInee. Sedangkan mobilnya di kemudikan oleh manager mengikuti dari belakang.
.


.
.
Disini lah mereka, asrama SHInee. Suasana tegang menguasai ruangan. Member SHInee berjaga didepan pintu mencegah kemungkinan Minho keluar, Onew duduk dihadapan Minho bersama Hyun Woo.

"Biarkan aku keluar," pinta Minho yang menahan amarah.
"Kau hilangan kesadaran, tenang kan dulu otakmu apalagi hati mu," ujar Onew.

"Kau tidak tau apa yang aku rasakan," tungkas Minho.

"Hyung, jika hyung kesana sekarang malah semakin memperburuk." tegur Taemin.

"Sekarang pikiran, Seyoung terbebani skandal video. Tiba-tiba kamu datang pada malam hari ke apartemennya, kau sendiri akan masuk dalam skandal Seyoung. Paling buruk kau sama saja mengiyakan fakta video Seyoung,"

Minho semakin marah karena yang diucapkan mereka benar, ia marah karena tidak bisa berbuat apapun kecuali diam.

"Tunggu ĺah, pasti pelaku yang menyebarkan video editan itu tertangkap, dan semuanya kembali semula," tegur Taemin.

Minho berdiri, ia melampiaskan kemarahan menendang kursi yang tadi ia duduki.
Minho menuju kamar, belum puas melampiaskan amarah, Minho membanting pintu.

"Bagaimana bisa ini terjadi...." hela hafas Onew.
.
.
.
Sekarang Korea dan negara lain terfokus artikel skandal video Seyoung. Seperti magic, skandal T-ara benar-benar tenggelam tak ada lagi yang menghiraukan. Biasa mereka pergi ketempat manapun pasti tak sedikit yang mencibir dan melirik tajam, namu sekarang waktu berada dalam gerombolan masyarakat, masyarakat mengacuhkan mereka karena asik bergosip video skandal Seyoung.

PARK JIYEON AKAN MENGELUARKAN DEBUT PERTAMANYA

Artikel Jiyeon berada di nomor tiga. Netizens sibuk menghujam dan bully video skandal Seyoung, sedangkan fans T-ara sibuk mendukung Jiyeon untuk debut pertama.

Satu hari yang membuat fans T-ara tenang.

Jiyeon yang sekarang ada di sebuah  variety show, tepatnya di acara "star date" semua kegiatan Jiyeon selama satu hari di rekam.

Dan saat istirahat semua kru mengambil makan yang disediakan oleh Kim Kwang Soo selaku CEO CCM, Jiyeon duduk didekat jendela sambil menyapa fans. Jiyeon melambaikan tangan kearah fans yang mengambil foto Jiyeon.

Jiyeon jadi teringat ponsel Minho yang ia bawa, mengeluarkan ponsel Minho. Jiyeon berniat menghubungi salah satu member SHInee tapi ponsel Minho mungkin pakai kode.
Jiyeon mencoba terlebih dulu.

"Okh ponsel Minho oppa tidak ada kodenya,"

Jiyeon membuka kontak, ia mencari member SHInee, Lee Taemin terpilih.
Jiyeon menghubungi Taemin.

'Wae hyung?'

"Aku noona Jiyeon,"
"Noona? Annyeonghaseyo noona... wae ponsel Minho oppa ada pada noona?'

"Ahh itu... kemarin malam aku bertemu dengan Minho oppa di cafe, dia meninggalkan ponselnya,"
'Aku yang akan ambil, Minho hyung hari ini jadwalnya padat,'

"Jangan sekarang, nanti malam di cafe dekat lokasi sutting Minho oppa,"

'Nde noona,'
"Aku tutup,"
Tiba tiba datang seorang ahjussi.

"Jiyeon-ssi saya minta tanda tangan, anak saya penggemar anda," ujar salah satu kru.

"Nde,"
.
.
.
Kemarin Minho tak bisa bertemu dengan Seyoung,  ia merencanakan cara bertemu Seyoung dengan bantuan manager Seyoung. Minho menyuruh manager Seyoung masuk kedalam apartement dengan menggunakan jaket tebal, topi, masker dan kacamata hitam.

Manager Seyoung menuruti permintaan Minho,  bagaimanapun juga Seyoung harus keluar dari apartemennya dan dipindahkan ketempat yang lebih aman.

Minho menunggu di mobil milik manager Hyun Woo, tak mungkin dia menggunakan mobilnya karena wartawan seperti polisi tau semua plat nomor aktris.

Ketika manager Seyoung menyamar sudah sampai di lantai 11, ia mendapati berbagai wartawan menyebar diseluruh koridor.

Manager Seyoung langsung berjalan cepat didepan pintu kamar Seyoung.  Para wartawanpun mengerumuni manager sambil menanyakan berbagai pertanyaan. Manager tetap fokus membuka kode pintu Seyoung. Ia langsung masuk dan mengunci pintu. Manager mendapati Seyoung terkejut melihat kedatangannya.

"Oppa?!"

"Seyoung-ah tidak ada waktu, cepat pakai ini," manager memberikan jaket, topi, kacamata dan masker yang sama.

Seyong tanpa banyak bertanya ia memakai semua atribut yang di berikan oleh managernya. Manager menggunakan rambut palsu panjang untuk mengelabuhi Seyoung. Manager menyuruhnya untuk menyembunyikan rambut.

"Jadi aku akan keluar lebih dulu, menyamar menjadi kamu, setelah semua wartawan pergi mengikuti ku kau langsung pergi  basement dengan lift. Masuk kedalan mobil oppa,"

Seyoung mangguk-mangguk.  Manager mempersiapkan diri, tak lupa mengemakan atribut dan mengekspos rambut palsu.

Manager pun keluar dan dengan cepat menutup pintu. Wartawan langsung mengerumuni seperti semut menemukan gula berserakan dilantai. Manager mencoba dengan lift tapi lift masih lama tiba, alhasil ia menggunakan tangga darurat.


Terjadilah aksi kejar kejaran. Koridor pun sepi, kesempatan untuk Seyoung keluar. Beruntung lift terbuka dan tidak ada siapa pun didalam. Seyoung langsung menutup dan menuju lantai dasar.

Seyoung yang menyamar persis manager akhirnya sampai di basement, dengan hati-hati ia mencari mobil managernya. Tiba-tiba Seyoung ditarik seseorang yang bersembunyi di tembok pembatas.

"Sttt!" orang itu menyuruh Seyoung diam.

"Apa Seyoung keluar, kau sekarang ada dimana. Baik aku akan segera kesana,"

Ternyata masih ada wartawan dibawah dan orang yang membekap Seyoung menolongnya. Orang itu menarik Jiyeon menuju mobil, saat berada didalam mobil orang itu menunjukkan identitasnya.
"Minho oppa??" ujar Seyoung terkejut.

.
.
Minho membawa Seyoung kepantai, mereka berdua menghabiskan waktu bersama dipantai yang sepi pengunjung dan jauh dari perkotaan. Mereka menikmati matahari tenggelam sambil bermain dan menunggu manager menjemput Seyoung.

"Rasanya lega sekali!!" teriak Seyoung. Minho memahami tekanan batin Seyoung.

"Aaaa!!" teriaknya sekali lagi.

"Aku ingin mati!!!" dan lagi.

Tiba tiba Seyoung menangis, dan mereka berdua saling menatap. Minho merasa iba melihat Seyoung menangis didepannya.

"Kenapa ada orang yang jahat, tega sekali mereka melakukan ini padaku, aku tidak pernah berbuat jahat pada mereka. Aku hanya jadi aktris, mengapa banyak yang membenci kebaikanku. Aku tidak pernah menghujat mereka apalagi berbuat kasar, aku hanya aktris! Apa salah!!" tangis Seyoung menjadi-jadi.

Minho memeluknya, Seyoung menggenggam kerah Minho dan menangis didada Minho. Kedua telapak tangan Minho mengelus punggung Seyoung supaya tenang

"Aku akan menolong mu, sabar lah pasti orang itu tertangkap. Aku akan terus di sisi mu dan selalu melindungi mu,"
.
.
Manager pun datang, ia menjemput Seyoung. Minho mengantar sampai mobil. Setelah Seyoung pergi baru lah Minho pergi. Sebelum ia pergi, Minho membuka ponsel keduanya. Ada pesan dari Taemin.

0; Taemin...
Hyung, Jiyeon noona menunggu mu di cafe dekat lokasi sutting mu...
Rencananya aku yang datang tapi mendadak aku ada urusan ..
Datanglah Jiyeon noona sudah menunggu lama, noona membawa ponsel hyung...

Minho menuju Jiyeon, karena hari ini juga sudah malam dan wartawan pasti tidak ada.
.
.
.
Jiyeon menunggu Taemin hingga satu jam lamanya. Dua kue sudah ia habiskan, Jiyeon berniat pulang tapi ia melihat Minho dari atas. Minho juga melihat Jiyeon yang duduk dilantai atas, ia pun berjalan menuju Jiyeon. Minho sama sekali tidak menyamar begitu juga Jiyeon.

Minho sampai ditempat lalu duduk dihadapan Jiyeon. Minho berniat melepas penat di pikirannya.
"Oppa gwenchana,"

"Emnn," Minho hanya berdengung.

"Ini ponsel oppa," Jiyeon memberikan ponsel pada Minho, Minho menerimanya.
"Gomawo," ujar Minho lemah.

Jiyeon merasa tidak nyaman mengganggu Minho yang terlihat sangat depresi.
"Aku pergi dulu, oppa,"

"Emnn," Minho hanya mendengung.

Ketika Jiyeon melangkah tanpa sengaja ia menginjak tali sepatunya yang terlepas, Minho reflek berdiri dan menangkap Jiyeon dipelukkannya.

"Mianhae oppa,"
"Berhati-hati lah,"
"Gomawo,"

Jiyeon pun turun menuju mobil disusul Minho.  Mereka santai karena tidak ada siapa pun di cafe.
.
.
.
Paginya ada artikel di posisi 2, tentang Minho.
CHOI MINHO TERTANGKAP SEDANG MENUNGGU SESEORANG DI RESTAURAN

Itu gambarnya sebelum kehilangan ponsel, dan bertemu dengan Jiyeon. Minho sudah membaca dan beruntung Jiyeon tidak tertangkapnya kamera, bisa gawat jika terjadi skandal.

Dan sore harinya muncul artikel yang baru tentang Minho bahkan Jiyeon ikut didalamnya.

Hot New! MINHO SHINEE TERTANGKAP BERKENCAN DENGAN JIYEON T-ARA!

Dan ada foto kemarin malam saat Jiyeon mengembalikan ponselnya.

Tiba-belum lama muncul lagi artikel.

JIYEON T-ARA DAN MINHO BERPELUKAN DI RESTAURANT!

Dan foto waktu Jiyeon berpelukan itu sebenarnya Jiyeon dan Minho tidak berpelukan seperti yang mereka bayang kan. Sebenarnya Jiyeon tersandung dan Minho menangkap tubuh Jiyeon.
Lokasi sutting Minho pun tiba-tiba dikerumuni oleh wartawan, tak beda denga lokasi sutting MV Jiyeon.
Terpaksa Minho harus off dan kembali keasrama karena wartawan begitu ribut begitu juga kondisi Jiyeon.

Jiyeon dan Minho harus  pulang ke asrama lebih awal.
Selama tiga hari Jiyeon harus off dan juga Jiyeon.
Selama 3 hari muncul artikel mengenai mereka berdua.
CHOI MINHO MENYANGKAL SEDANG MENJALIN HUBUNGAN
PIHAK SM DAN PIHAK CCM BELUM MENGKOMFIRMASI TENTANG KEDEKATAN JIYEON DAN MINHO
NETIZENS MENGUMPULKAN FAKTA KEDEKATAN JIYEON DAN MINHO

Bahkan artikel lama tentang Jiyeon yang sudah lama kembali muncul.

JIYEON MAGNAE T-ARA MENGUKAPKAN JIKA DIA MENGALAMI CINTA-SEPIHAK

Artikel itu muncul kembali dan di kaitkan dengan Minho.  Netizens menyimpulkan jika cinta sepihak Jiyeon adalah Minho dan sekarang mereka bersama.

Dampak dari skandal itu sangat menguntungkan pihak Minho karena drama Minho meraih kesuksessan 27% pada episode 3, banyak fans yang melihat drama itu karena penasaran dengan skandal Minho dan Jiyeon. Alhasil drama Minho tetap lanjut dan 3hari setelah off ia kembali sutting.

Tapi pihak Jiyeon saat ini krisis, banyak anti fan memberikan teror padanya. Kegiatan Jiyeon benar benar terhenti, ia pun juga menunda debutnya. Baru sehari Jiyeon merasa tenang sebelum artikel muncul, sekarang kembali kelam. Banyak hujatan yang ia terima dari fans Minho.
Pergilah ke neraka!!

Dasar tukang bully, jauhi oppa!! Kau menyakitinya!!

Wanita Jalang!!!
Matilah kau sekarang!
Masih banyak lagi teror yang Jiyeon dapatkan.

"Sudah jangan kamu baca," ujar Hyomin kawatir.

Sekarang yang ada di asrama Jiyeon, Kyuri dan Hyomin, yang lain ada jadwal lain.

Jiyeon membaca semua surat teror dari fans Minho, surat itu berceceran diatas meja. Jiyeon menumpu kepala dengan tangan, matanya berkaca-kaca.

Kedua eunni duduk dihadapannya, sambil menenangkannya. Hyomin menggenggam tangan Jiyeon.
"Tenanglah kami ada disini, eunni akan menjaga mu," ujar Hyomin.

"Aku tidak tau harus bagaimana, semua yang kulakukan selalu salah. Aku ingin mati, aku sudah tidak kuat lagi seperti ini," Jiyeon menitikkan airmata.

"Jangan berpikiran seperti itu, jalan keluar pasti ada. Putus asa bukan solusinya, yakin lah pada dirimu sendiri," tegur Hyomin.

"Kalian mengalami hari hari yang berat, semua membenci kalian tapi hanya aku yang tidak terkena skandal. Aku tidak bisa merasakan kepedihan kalian bahkan aku sedih karenanya. Aku sedih tidak bisa merasakan yang kalian rasakan, tapi kalian melindungi ku dan membiarkan aku tidak terkait skandal lalu." ujar Kyuri.

"Kalian boleh mengorbankan ku, buat skandal jika aku dalang dari keluarnya member T-ara. Bilang pada mereka aku egois lebih mementingkan diri selamat dari skandal, lakukan lah. Kalian berdua bisa kembali ceria lagi dan melanjutkan  debut solo, eunni sudah 30 tahun waktunya berkeluarga. Masa depan kalian lebih penting,"

"Jangan lagi ada pengorbanan cukup dulu kita berkorban, aku mau ada yang terluka lagi," ujar Jiyeon.
"Jiyeon-ah" ujar Kyuri.

"Aku tidak mau melihat orang terluka karena aku," ujar Jiyeon lemah.

"Eottokhe," Kyuri memeluk Jiyeon dan menangis bersama.
.
.
.
.
Artikel tentang Seyoung dan skandal Minho dan Jiyeon masih menjadi berita hangat di Korea. Skandal Seyoung sudah hampir selesai karena pelaku sudah tertangkap. Artikel tentang tertangkapnya pelaku penyebar video abal menduduki peringkat pertama dibawahnya skandal Minho dan Jiyeon.
Seminggu kemudian Jiyeon selesai vakum, ia berencana comeback di music core. Disana Minho dan Sohyun menjadi MC acara.

Segment ketiga ada EXO dengan lagu overdose. Minho  Minho istirahat diruangannya, ia menatap ponselnya dan tersenyum. Minho lega pelaku sudah ditangkap.


"Lihat pelakunya tertangkap," ujar yeoja yang berada disatu ruangan Minho. Mereka bergosip tentang artikel mengenai Seyoung. Dan tanpa sengaja Minho menguping.

"Ckckck...."

"Tapi walaupun tertangkap, Seyoung pasti masih dihujam banyak orang,"

"Geure, skandal seperti ini sangat sulit hilang,"

Minho langsung keluar, ia berusaha menahan amarah. Yang dikatakan orang tadi memang benar, hati Minho kembali gundah. Ia berniat menenangkan diri di tangga darurat.


Setiba disana ia melihat Luna dan Jiyeon seperti sedang berdebat, tanpa sengaja Minho menguping.
"Jiyeon-ah sampai kapan kau merahasiakan kebenaran,"

Minho sedikit penasaran apa yang di maksud ucapan Luna.

"Itu sudah lama biarkan berlalu,"

"Satu tahun lebih kamu menyembunyikan kebenaran orang yang keluar dari grup mu,"

"Eunni dan CEO sepat untuk melindunginya, jadi kau tak usah kawati lagi,"

"Ya! Bagaimana bisa kau hidup dalam kebohongan, mereka bukan main menteror mu. Dan skandal ini kau akan susah diterima, bongkar saja skandal lalu,"


"Lebih baik sakit bersama daripada sakit sendirian, dan dia sendiri mana mungkin bisa hidup dengan tekanan. Lebih baik aku dan para eunni yang yang menderita, kita akan selalu bersama menghadapi masalah,"

"Aku hanya ingin kamu sepert Jiyeon yang dulu,"
"Inilah aku," ujar Jiyeon dengan senyuman.

Minho menjadi iba pada Jiyeon, yang selama ini ia pikirkan tentang Jiyeon ternyata salah.
.
.
.
.
Waktu yang di tunggu Jiyeon, selesai Minho dan Sohyun berbicara perform Jiyeon dimulai.
"Ini dia Jiyeon-ssi, 1min1sec!"

Belum lama diputar lagunya semua orang yang datang menonton menghujat Jiyeon habis-habis. Tapi tetap Jiyeon menjutkan perform sampai empat buah telur mengenai tubuhnya dan wajahnya.
Semua penyanyi yang ada terkejut melihat Jiyeon mendapat perlakuan buruk dari penonton.

Jiyeon pun berhenti menari dan mulai menangis, Jiyeon hanya bisa diam.

"BOOOO!!!" hujam semua penonton.

Minho yang melihatnya jadi teringat perkataan Luna dengan Jiyeon dan yeoja yang bergosip di ruangannya.

Minho teringat ucapanya untuk Seyoung saat dipantai.

"Aku akan menolong mu, sabar lah pasti orang itu tertangkap. Aku akan terus di sisi mu dan selalu melindungi mu,"

Minho seperti berpikir sesuatu. Melihat Jiyeon meninggalkan panggung, entah dorongan apa yang membuatnya berlari kearah Jiyeon dan mencengkram pergelangan tangan Jiyeon. Tubuh Jiyeon terpaksa berbalik menghadap Minho.

Minho menggenggam tangan Jiyeon dia atas panggung dan dihadapan penonton bahkan para penyanyi dan media pers.

Seketika seisi studio hening dan terkejut. Semua mata tertuju padanya dan Jiyeon. Minho sendiri tidak tau apa yang ia lakulan.

"Park Jiyeon, naekkoya!" ujar Minho lantang.

Dan suara "ha!!" keluar dari mulut semua orang yang melihatnya, padahal acara ini Live.
Minho memutar tubuh Jiyeon hingga menghadapnya. Mata mereka berdua sekarang bertemu. Bahkan Jiyeon terkejut mendengarnya, Minho menberi tatapan serius.

Tangan kirinya menggengkan tangan kanan Jiyeon, lalu tangan kanan Minho meraih kepala Jiyeon dan mendekatkan kepadanya.

Tak lama kemudian Minho mencium Jiyeon dihadapan semua orang secara live.

Iya Minho mencium Jiyeon diatas panggung. Mata Jiyeon membelalak. Jantungnya berdebar hebat saat merasakan tekstur bibir Minho untuk pertama kali. Deru nafas Minho dapat ia rasakan, hangat suhu Minho dapat ia rasakan.

Para penonton teriak histeris dan semua orang tak terkecuali di rumah yang lagi menonton siaran live ini.

beribu sinar kamera menyilaukan panggung dan sibuk mengambil foto Minho berciuman dengan Jiyeon. Layaknya lampu diskon atau lampu yang sedang konslet.
Selesai berciuman, minho menghadap kearah penonton.

"Saranghae Park Jiyeon! Guereso jangan sekali-kali kalian menyentuhnya, berhenti mengirim teror padanya. Kalau tidak, aku akan menghukum tanpa pandang bulu, tua maupun muda!" usai berbicara Minho menarik Jiyeon menuju mobilnya yang terparkir di basement.

Semua dilanda syok hebat.
Para wartawan media berdatangan dan mengerumuni Jiyeon dan Minho. Para manage membantu membuka kan jalan untuk Minho dan Jiyeon.

Berhasil masuk kedalam mobil,  Jiyeon dibawa entah kemana oleh Minho.
.
.
.
.
Sementara CCM dan SM dihujani suara dering ponsel dari berbagai wartawan. Member SHInee dan T-ara yang mempunyai jadwal terpaksa kembali keasrama karena para wartawan mengerumuni mereka.

"Daebak! Jiyeon berciuman dengan Minho!" Boram membuka internet dan bukan main ia terkejut.

"Sejak kapan!?" Hyomin kegirangan.

"Omo romantis!!" ujar Eunjung iri.

Dan disisi lain asrama SHInee.

"Hyung!!" syok Taemin yang melihat mereka berciuman di TV.

Tiba-tiba member lain datang hanya kurang Minho dan Onew.

"Daebak!!" Key terkagum.

"Apa yang dilakukannya!!"

Sekarang semua orang sibuk mencari dan menghubungi Jiyeon dan Minho.
.
.
.
.
Minho membawa Jiyeon kepantai sebelumnya bersama Seyoung.
Mereka duduk dibangku dan membiarkan ponsel mereka berdering.

"Aku tidak tau kenapa aku melakukannya, jangan tanya," ujar Minho depresi.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan," ujar Jiyeon.

"Terpaksa kita harus berpura-pura pacaran,"

"Apa! Aku tidak bisa!" ujar Jiyeon sedikit emosi.

"Apa aku mau! Ini sudah terlanjur, sekalipun disangkal mereka tidak akan percaya karena aku.." yang tadinya ikut emosi saat mengucapkan kata karena nada suara Minho menurun.

"karena aku mencium mu didepan penonton dan diacara live," Minho kini kesal dengan dirinya.

"Harusnya kau tidak usah mencium ku," ujar Jiyeon kesal dengan nada cukup tinggi.

"Aku tidak tau kenapa aku mencium mu, tiba-tiba saja aku melihat mu menangis dan itu terjadi," tungkas Minho.

"Jadi karena aku menangis," ujar Jiyeon tak percaya.

"Geure! Harusnya kau tak usah menangis!" Minho jadi menyolot.

"Mwo! Na yeoja-ya! Bisa apa aku selain menangis saat banyak orang menghujat ku!" protes Jiyeon.
"Entahlah, mungkin kau bisa lari, gulat bahkan salto, kau pemegang sabuk hitam,"

"Waaa jinjja!" Jiyeon beranjak dari bangkung dan pergi meninggalkan Minho. 

Minho mengikuti Jiyeon dari belakang.

Minho menyergap lengan Jiyeon. Spontan Jiyeon menonjok perut Minho hingga Minho membungkuk dan batuk.

"Uhuhk uhukk akkh," Minho kesakitan.

"Jangan pernah lagi kau pegang tanganku!" ujar Jiyeon ketus, dia benar benar tramua.

.
.
Setiba di asrama Jiyeon langsung tidur begitu juga Minho.

"Ya sejak kapan kalian kencan," tanya Soyeon.
"Aku iri padamu Jiyeon," ujar Eunjung.
"Jangan tidur dulu, kita harus bicara," perintah Hyomin.

Dan di asrama SHInee

"Hyung hyung hyung... " oceh Taemin.

"Mr.Choi sekarang sudah dewasa," celetuk Key.

"Minho kau tidak tau apa yang kau lakukan, kau baru saja menggunakan Jiyeon untuk melindungi Seyoung. Bagaiman dengan Jiyeon, dia pasti akan semakin dihujat," tegur Onew.

"Aku tidak tau sama sekali, sekarang sudah terlanjur,"

Ia tanpa Minho sadari ia sengaja memanfaatkan Jiyeon untuk membuat skandal buatan demi melindungi Seyoung. Dan yang dilakukan Minho membuahkan hasil, video porno Seyoung hilang begitu juga artikel mengenai Seyoung. Sekarang internet penuh dengan nama Jiyeon dan Minho.
.
.
.
.
Jiyeon dan Minho lagi-lagi harus fakum. SM dan CCM merundingkan masalah yang Minho perbuat.
Selama 3hari pihak SM dan CCM mendapatkan tawaran dari berbagai produk komersil. Mereka ingin menggunakan Jiyeon dan Minho untuk membintangi produk. Bukan main, banyak sekali.
Alhasil Jiyeon bersama manajemen-nya begitu juga Minho berkumpul disuatu ruangan, hanya ada 4 orang. Dan menghasilkan kesepakatan.

"Jadi kita sudah sepakat," ujar dari pihak SM.

"Dan perjanjian ini akan berakhir jika ada yang dirugikan,"

"Setuju"
Dan disinilah mereka sepakat membenarkan skandal yang dibuat oleh Minho. Untuk kedepannya Minho dan Jiyeon harus berpura-pura menjadi sepasang kekasih.

Di acara konversipres, kedua pihak manajemen mengklarifikasi hubungan Jiyeon dan Minho adalah sepasang kekasih.

Muncul artikel

AKHIRNYA PIHAK SM TELAH MENGKOMFIRMASI!

MINHO DAN JIYEON SUDAH BERHUBUNGAN SELAMA SEBULAN LEBIH

MEMBER SHINEE IRI DENGAN MINHO SAAT DITANYAI DI SALAH SATU VARIETY SHOW
.
.
.
.
Minho dan Jiyeon sekarang melakukan jadwal mereka bersama, yaitu mereka berdua melakukan sutting iklan makanan. Selanjutnya mereka pemotretan baju, sang kamera selalu membuat mereka berdua melakukan skinship. Berpelukan, bergandengan tangan, bahkan ciuman.

"Hanya di pipi saja," pinta produser.

"Tapi," ujar Jiyeon gugup.

"Ey kalian kan pacaran, jangan malu mengekspresikan cinta," goda produser di dukung kru lain.

"Lakukanlah, biar mereka tidak curiga," bisik Minho.

Terpaksa Jiyeon mengikuti perintah Minho.

Tangan Minho meraih pinggan Jiyeon dan mendekatkan tubuh Jiyeon padanya.  Minho memiringkan kepalanya agar memudah kan Jiyeon untuk mencium pipinya.

Jiyeon mencium kilat pipi Minho.

"Eyy... terlalu cepat, kamera belum menangkap gambar kalian," ujar produser tak puas.

Jiyeon kembalin mengulanginya lagi, Jiyeon kali ini mencium pipi Minho lama, kamera pun asik mengambil gambar mereka.

"Jiyeon-ah pemotretan sudah selesai, kau masih saja mencium Minho," goda produser.

Jiyeon tidak sadar jika selesai begitu juga Minho. Memerah lah pipi  Jiyeon, Jiyeon sangat malu. Ia langsung pergi keruangan ganti.

Pulang dari kegiatan, Minho menggandeng tangan Jiyeon menuju mobil, mengatar pulang. Sayang mobil Minho mogok.  Terpaksa mereka berdua yang berjalan bergandengan tangan menuju cafe, menunggu jemputan

Banyak para fans yang mengambil foto Jiyeon dan Minho disepanjang jalan. Bahkan waktu di cafe banyak orang mengambil foto bereka dan menyebar post di internet.

"Ini sangat mengganggu,"

"Kau kira aku tidak, " ujar Minho marah dengan memasang senyum palsu begitu juga Minho.

Banyak orang yang iri dengan hubungan mereka, bahkan fans mereka namai mereka dengan sebutan "Tale couple" "Royal couple" karena Minho mempunyai julukan -King of Aegyo- sedangkan Jiyeon -Princess of Aegyo-.

Alasan lain karena fans T-ara beranama Queen, seolah-olah Jiyeon seorang ratu yang menikah dengan pengawal, Minho.  Dan para fans Tale couple/Royal couple menama diri mereka, Lucifer.

Lucifer gabungan dari nama fans T-ara (Queen) dan nama fans Minho (Flamer). Lucifer berati ratu/raja matahari. Banyak yang setuju fandom Minho dan Jiyeon adalah Lucifer.

Berita tentang nama fans mereka sampai dia artikel internet dan menduduki peringkat pertama.
.
.
.
.
Kemesraan Jiyeon dan Minho menarik banyak perhatian, bahkan banyak perusahaan yang mengantir untuk menawarkan sebuah iklan komersial.

Suatu program variety We Got Married, yaitu program MBS yang sedang mengalami kemerosotan rating penonton, menawarkan Jiyeon bersama Minho untuk menjadi pasangan baru diprogramnya.
Terpaksa  mereka berdua  menerima tawaran dari MBS.
.
.
.
.
Hari ini mereka taya di TV episode pertama.
Jiyeon dan Minho dipertemukan di tempat panggung opera yang sangat megah. Hanya ada mereka berdua dan kru WGM.

Pertama Jiyeon masuk menggunakan gaun putih pengantin lalu disusul Minho menggunakan tuxedo hitam. Kemudian mereka berdua bertemu ditengah panggung, lalu Jiyeon merangkul lengan Minho yang menuntun 5 langkah kedepan. Tiba-tiba mereka tertawa karena merasa aneh sutting di opera dan didepan mereka hanya kru WGM dan bangku kosong.

"Annyeonghaseyo," sapa mereka. Dan Jiyeon dan Minho kembali tersipu malu.

"Eottokhe, kita harus memperkenalkan dengan cara apa?" ujar Minho salah tingkah.

"Mungkin dengan cara," Minho mendapat ide.

"Perkenalan kami pasang yang sedang panas-panasnya dibicarakan, Tale couple,"

Tawa pun menjadi pecah, Jiyeon tak bisa lagi menutupi rasa malunya, hanya bisa memukul kecil pundak Minho.

"Wae, kita terkenal dengan sebutan Tale couple," bela Minho sambil tertawa malu.
"Ini memalukan," ujar Jiyeon tersipu-sipu.


"Ayo kita lakukan bersama, " ajak Minho.

"Annyeonghaseyo, Tale couple imnida," ujar mereka berbarengan.

"Hari kami menjadi cast original couple, bergabung dengan We Got Married. Saya harap dukungan dari kalian dan jangan berhenti apalagi lelah," ujar Minho.

"Tetap bersama kami, berikan cinta dan perhatian untuk kami. Kami akan berusaha keras sebagai pasangan. Jadi jangan alihkan pandangan kalian dan tetap setia," tambah Jiyeon.

"Lucifer saranghaeyo," kompak Jiyeon dan Minho.


.
.
.
.
.
Minho dan Jiyeon sedang menonton tayangan perdana mereka di kantor SM.

"Matilah aku," keluh Minho.

"Ini karena ulah mu sendiri," serang Jiyeon frustasi.

"Rating episode pertama mencapai 25% , aku tidak menyangka akan sesukse ini,"

"Terus harus bagaimana, fans kita sudah banyak bahkan mereka menamai diri mereka Lucifer. Tale couple? Yang benar saja! Aku tidak percaya kau king of aegyo,"

"Ya ya... kau berlebihan, kau juga berlagak malu-malu. Tertawa manis di depan orang." Serang Minho.
"Argh molla!!"

"Besok kita berkunjung ke rumah baru,"
"Arra,"
.
.
.
.
Mereka harus berpura-pura hingga episode 20 den seterusnya, mereka selalu pergi bersama. Rating mereka pun tak pernah turun selalu naik. Banyak orang yang menyukai mereka.
Berbagai tempat wisata mereka kunjungi seperti Namsan tower. Mereka ikut berpartisipasi.

Jiyeon membeli gembok berwarna pink, ia memberi nama" Jiyeon dan Minho" dan Minho menulis sisi belakang "selamanya" .

"Oppa kita kunci dimana?" ujar Jiyeon.

"Hmnn..." Minho mencari tempat.

"Disini, biar banyak orang yang melihat," mereka berdua mengunci bersama-sama.

Tak hanya di situ saja, kencan mereka terus belanjut di acara We Got Married.

"OPPA!!!" teriak Jiyeon. Jiyeon menggenggam erat tangan Minho. Mereka sedang melaksanakan misi 'cari jejak malam' ,  misi itu dilakukan saat mereka camping.

"Gwenchana.. gwenchana..." Minho merangkul pundak Jiyeon dan mengelus lembut.
"AA!!" sontak ada sesuatu yang mengagetkannya hingga reflek memeluk pinggang Minho.
"Itu hanya angin."

Dan kencan mereka di spa sauna.

Minho menggendong Jiyeon ala bride-style sambil jongkok lalu berdiri- ia ulangi selama 5 kali.
"Gongjung mama!" serunya.

"Aku berat?" tanya di sela kegiatan Minho.

"Gongjung mama! Sangat!" serunya kembali.

"Bagus, badan oppa bisa terbentuk hahahah.."

"Gongjung mama!" setelah selesai Minho mendatuhkan Jiyeon perlahan.

"Hahh haah haa.." Minho ngos-ngosan.

"Aku pijat..." Jiyeon memijat tangan Minho.

Karena mereka berdua melewati berbagai kencan, mereka lupa jika mereka hanya pasangan palsu. Bukan karena skrip atau sandiwara, mereka sudah lupa. Yang mereka lakukan karena mereka mulai mencintai satu sama lain tapi mereka belum menyadarinya. Hingga disaat ibu Minho berkunjung dirumah mereka.

Jiyeon memasakan makanan untuk Minho  eomma, sedangkan eomma duduk bersama Minho mengawasi Jiyeon.

"Chare..." puji eomma.

"Gomawoyo eomonim,"

"Kau jangan sia-sia kan Jiyeon, Minho-ya."

"Saya tidak," bela Minho.

Usai memasak Jiyeon menaruh makanan diatas meja makan, usai menata Jiyeon mulai makan berbasama. Eomma Minho menyuapi Jiyeon begitu juga Jiyeon.

"Enak sekali,kau pintar memasak."

"Dia suka memasak, jadi banyak yang ia tau." Timpal Minho.

"Kalian berdua sangat cocok, eomma akan sangat senang jika kalian tetap seperti ini. Aku sudah lama menginginkan anak perempuan, tapi anak ku semuanya laki-laki.  Hari ini aku sangat senang karena bisa merasakannya, kau harus menjaga baik Jiyeon, Minho-ya." Tegur eomma.

"...."
"Karena eomma perempuan, kau juga harus menghormati semua perempuan."

Tiba-tiba Jiyeon menangis. Ia sangat tersentuh dengan kasih sayang yang eomma berikan, Jiyeon juga merasa bersalah jika eomma tau kalau yang dilakukan Minho dengannya selama ini palsu.

"Eotteokhe~" rintih Jiyeon.

"Jangan menangis," Minho memberikan Jiyeon tisu padanya.

"Saya sangat terharu dengan kasih sayang yang eomonim berikan, saya tidak tau harus membalas kebaikan eomonim," Jiyeon terus menangis.
Minho memandang Jiyeon sayu. Entah Minho juga tersentuh karenanya.

Pengujung acara mereka berpamitan dengan eomma lalu selesai sutting mereka berdua berbicara ditaman.

"Bagaimana jika mereka tau kalau ini bohong, aku tidak tega membohongi mereka lagi" ujar Jiyeon lemah.

Tangan Minho mulai menggenggam erat tangan Jiyeon, mata mereka saling bertemu.

"Kita buat nyata," ujar Minho dengan senyuman.

"......" Jiyeon membisu, ia tidak tau maksud Minho.

"Mulai sekarang kita serius," ujar Minho serius.

Minho mulai mendekatkan wajahnya pada Jiyeon, deru nafas Minho bisa Jiyeon rasakan. Entah dorongan apa, Jiyeon menutup matanya ketika Minho meraih pipinya. Tangan Minho terasa hangat dan lembut.

Minho akhirnya mencium Jiyeon, mereka berciuman untuk kedua kalinya dan yang pertama watu dipanggung. Kali ini Jiyeon menyambut Minho tanpa penolakan.

Lama-lama ciuman Minho menjadi lebih dalam, Minho menhisap lembut bibir Jiyeon bergantian. Minho menyarulakan semua getaran yang terpendam. Ciuman itu menjadi lamutan lembut. Tak satupun dari bibir Jiyeon luput dari Minho. Minho telah menjelajahi rongga mulut Jiyeon.
Begitu lama hingga Minho terpaksa menghentikan ciuman mereka untuk menarik pasokan oksigen.
Mereka saling memandang, lalu tersenyum.
.
.
.
.
.
.
Sudah 1 minggu menjalankan hubungan serius, mereka selalu bersama. Dan penggemar mereka semakin banyak.

Hari ini Minho ada jadwal MC di 'music core', dan melakukan comeback SHInee. Mereka tampil pertama dan akhirnya membuahkan hasil yang manis. Sudah 3 segmen sebagai MC, sekarang Minho istirahat diruangan bersama member SHInee lainnya.

Sewaktu masuk kedalam ruangan, Minho merasakan ada yang aneh. Semua member SHInee tak menyapa kedatangannya bahkan raut wajah mereka terlihat tegang. Dan diantara mereka ada sosok wanita asing.

Saat wanita itu berpaling ternyata dia adalah Seyoung. Lantas Minho sangat terkejut. Kepalanya terasa dingin dan kaku begitu juga jantungnya.

"Se-Seyoung-ah?" ujar Minho terbata-bata.
"Oppa," ujar Seyoung ramah.

Suasana ini sangat canggung apalagi member SHInee, karena mereka tau kalau sebenarnya Minho menyukai Seyoung.

Seyoung langsung memeluk Minho, Minho tak membalasnya.

"Oppa gomawo, jika kau tidak membuat skandal, aku tidak akan bisa hidup. Terimakasih sudah berkorban untuk ku, berkat oppa tidak ada yang mengingat skandal video itu. Gomawo ... jeongmal gomawoyo.."

Perlahan Seyoung melepas pelukannya, ia menatap Minho dengan senyuman. Minho tak menyangka kenapa Seyoung mengetauinya, dan kenapa Seyoung muncul membuatnya kebingungan.

"Okh Seyoung-ah...." sahut Minho kaku.

Tiba-tiba raut wajah member SHInee terkejut hebat melihat orang yang baru saja datang. Lee Taemin memberi Minho isyarat untuk menoleh kebelakang, Minho mengikuti isyarat Taemin.

"Jiyeon!" ujar Minho terkejut.

"Sejak kapan kau-" sambung Minho.
"Ayo kita pergi makan, ehmnn," ajak Onew canggung.
"Nde hyung," sahut Taemin kaku.

Semua pergi tinggal mereka bertiga.

"Aku sengaja kesini untuk memberimu kejutan, tapi aku yang terkejut," Jiyeon mulai menitikan airmata.

"Jiyeon," ujar Minho lalu dipotong Jiyeon. Semua member SHInee kecuali Minho keluar dari ruangan, mereka tau disini akan terjadi peperangan.

"Maaf menganggu," Jiyeon langsung pergi. Jiyeon berjalan cepat sambil menahan airmata.

"Jiyeon!" teriak Minho. Ia ingin mengejar Jiyeon tapi Seyoung mencegahnya.

"Oppa, ada apa?" tanya Seyoung bingung.

"Aku harus mengejarnya," ujar Minho serius.

"Bukannya ini hanya pura-pura, oppa mencintaiku kan?"

"Semua sudah berubah, aku harus mengejar Jiyeon, mianhae," Minho melepaskan tangan Seyoung dilengannya lalu mengejar Jiyeon tapi sayang Jiyeon sudah menghilang.

.
.
.
.
Minho tanpa berpikir panjang langsung menuju ke asrma T-ara. Disana ia mendapati Jiyeon yang terus menangis dan mendapati Hyomin bersama Eunjung yang marah. Eunni Jiyeon menatap Minho penuh kekecewaan.
"Teganya kau," ketus Hyomin
"Rasakan ini," Eunjung langsung menyerang Minho lalu memitingnya hingga merintih kesakitan.
Selesai bergulat Minho duduk tegak menghadap Jiyeon.

"Mianhae Jiyeon-ah," ujar Minho lemas.

"Kenapa harus aku yang menjadi alat mu, aku tidak pernah berbuat jahat pada siapa pun termasuk kamu. Aku tak pernah mengeluh ketika banyak orang membuatku sulit tapi kali ini kenapa harus aku?!" Jiyeon langsung masuk dikamarnya dan mengunci diri.

Minho tetap menunggu Jiyeon keluar, para eunni hanya bisa menghela nafas melihat kejadian ironi ini.
Minho tetap menunggu Jiyeon keluar hingga tengah malam.

"Kau pulanglah, ini sudah malam. Besok kau bisa melanjutkannya." tegur  Boram.

"Nde noona,"

Minho akhirnya pulang dan mengunci diri seperti Jiyeon.
Berulang kali Minho berusaha menghubungi Jiyeon tapi tak ada jawaban.
.
.
.
.
.
Tapi masih ada peluang untuk Minho yaitu sutting We Got Married. Mau tidak mau Jiyeon harus mengikut sutting karena terikat kontrak.

Pagi-pagi Minho menjemput Jiyeon. Jiyeon keluar dari asrama, ia melihat Minho tersenyum manis kearahnya namun ia abaikan. Jiyeon malah pergi menuju mobil managernya.
Dengan cepat Minho menyergap tangan Jiyeon.

"Kau bersama dengan ku," Minho menarik tangan Jiyeon paksa, tapi Jiyeon berhasil lolos.
"Aku akan pergi dengan manager ku,"

Minho tak kehabisan akal, ia menjunjung Jiyeon ala bride-style.

"Yaa turunkan aku!!" ronta Jiyeon.

"Shireo!" Minho langsung memasukkan Jiyeon kedalam mobilnya  dan menancap gas menuju tempat kencan mereka yaitu di SMA lama Minho.

.
.
.
.
.
Selama sutting terpaksa Jiyeon tersenyum sedikit, dan berdialog.

"Ahh aku merindukan tempat ini," ujar Minho.

"Mnn," dengung Jiyeon.

Kemudian Minho menggandeng tangan Jiyeon menuju kelapangan, Minho menghadapkan tubuh Jiyeon pada gedung sekolah. Jiyeon sedikit bingung apa yang dilakukan Minho.

"Lihat lah gedung sekolah itu," Minho menjawab rasa penasaran Jiyeon separuh.

Tiba-tiba disetiap jendela gedung sekolahan muncul huruf  hangul yang tersusun menjadi kalimat:

Park Jiyeon! Saranghamnida! Ayo kita terus bersatu selamanya!

Jiyeon yang melihat kalimat itu mulai menitikan airmata. Rasa emosinya entah hilang kemana. Seakan-akan hal yang kemarin tidak pernah terjadi, dan hari ini start baru untuknya.

Minho menhadapkan Jiyeonpadanya dan menatap dalam mata Jiyeon.

"Mianhae~ naneun neol saranghae!" ujar Minho serius.

"Geureigue mari kita terus bersama, yang terjadi biarlah terjadi. Sekarang kita sudah masuk dalam lembaran baru, aku hanya ingin semuanya membaik," tambahnya.

"..." Jiyeon tetap diam.

Jiyeon mencoba menjernihkan hati dan perasaannya. Bagamana pun juga kejadian itu sudah lama, disamping Minho Jiyeon lebih tegar dan merasa aman. Jiyeon tidak mau kehilangan seseorang apalagi orang yang ia cintai.

"Baiklah, aku juga tidak bisa lama-lama terpuruk," ujar Jiyeon menagis dan tersenyum.
Seketika urat wajah Minho yang tadinya tegang menjadi relax. Minho tersenyum lega lalu memeluk Jiyeon dan Jiyeon membalas pelukannya. Mereka berdua tertawa dalam kebahagiaan.

Keduanya melepas pelukan dan kembali menghadap gedung sekolah, banyak sekali murid melihat dari candela. Suara tepuk tangan, siulan dan teriakan para siswi yang iri melihat adegan romantic Minho dan Jiyeon.

Bukan hanya yang digedung sekolah bahkan murid yang sedang olahraga dan guru yang sekedar keluar melihat mereka, bersorak menyebut nama "Tale couple" berulangkali. Dan kejutan bukan hanya sampai disitu saja, puluhan balon terlepas menghiasi angkasa, dan Minho lah yang memasang rencana romantic. Berbagai warna menghiasi langit. Jiyeon takjup melihatnya.

"Kau romantis," puji Jiyeon

"Tentu saja," ujar Minho sombong.

Mereka berdua membungkuk pada murid yang diahadapan mereka maupun di gedung.

"Terimakasih atas dukunganya," ujar Minho.

"Kamsahamnida," tambah Jiyeon.

"Gomawoyo Lucifer!" seru Minho pada fans.

Mereka berdua pun berpelukan kembali dan teriakan histeris terdengar kembali.
.
.
Tamat
.
.

0 komentar:

Copyright © 2014 Nick's Room